Waktu Posting : 02-12-2014 23:23 | Dibaca : 366x
25-04-2014 03:15
Terlalu Dini Minum Obat Medis Hipertensi Bisa Picu Stroke - Seakan sudah dilumrahkan awam kalau setiap tekanan darah atas atau sistolik di atas 120 dan tekanan bawah distolik di atas 80 serta merta dianggap sudah darah tinggi (hipertensi). Tak soal kapan diukur, bagaimana mengukurnya, dan dalam kondisi apa orang diukur. Kita tahu tekanan darah berfluktuasi dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam. Emosi, kondisi bergiat, efek hormonal dan faktor stres ikut mempengaruhi tekanan darah. Vonis bahwa seseorang hipertensi tidak dihasilkan oleh keputusan selewat sambil lalu. Sekali seseorang divonis hipertensi, mungkin harus berurusan dengan terus minum obat. Sikap seperti itu tidaklah bijak. Karena bila keputusan itu ternyata tidak tepat, orang merugi karena harus minum obat untuk sesuatu yang belum perlu. Baca juga : Obat Hipertensi dari Jus Buah-buahan Sejatinya, tekanan darah diukur pada saat baru bangun tidur pagi hari. Belum melakukan apa-apa, misal belum mengomel pada pembantu, belum merasa jengkel, dan belum juga bergiat fisik, di saat itulah tekanan darah langsung diukur. Tekanan darah saat itu mencerminkan kondisi semurninya tekanan darah. Tentu akan menjadi berbeda hasilnya bila diukur sudah melakukan aktivitas. Seseorang baru dipastikan hipertensi bila diukur tiga kali berturut-turut selang waktu beberapa hari dengan alat yang sama memberikan hasil yang sama-sama lebih tinggi dari normal. Hanya dari pemeriksaan tensi satu kali saja, dan hanya karena melihat lebih tinggi dari 120/80 mmHg, lalu langsung memastikan kalau itu hipertensi, bisa jadi belum tentu diagnosis yang betul. Optimalnya tekanan darah itu kurang atau sama dengan 120/80 mmHg. Menurut WHO International Society of Hypertension, tensi 130/85 mmHg masih tergolong normal dan 139/89 mmHg tergolong normal atas (high normal). Seseorang baru dikategorikan hipertensi (ringan) setelah tensinya 140/90 mmHg. Tentu dengan catatan, pengukuran dilakukan dengan kondisi seperti sudah disebut di atas dan alat tensimeternya sudah ditera normal. Baca juga : Tips Hidup Sehat Bersama Darah Tinggi Jadi kalau kondisi pengukuran tidak menghasilkan nilai tensi yang sesungguhnya dan tensinya belum berkategori hipertensi, tak bijak kalau terlalu cepat langsung diintervensi dengan obat. Mengapa? Bila tensi ternyata bukan yang sesungguhnya langsung diberi obat, bisa jadi tensi darah malah jadi anjlok. Kita tahu, tubuh punya mekanisme otoregulasi tekanan darah. Waspadai bila tak ada riwayat darah tidak pernah tinggi mendadak jadi tinggi. Perlu lebih kritis untuk bertanya ulang kalau dokter masih memberi resep, apa obat memang sudah diperlukan. Bila suatu saat tensi meninggi, ada sistem tubuh yang mengatur untuk menurunkannya. Sebaliknya, kalau tensi menurun, tubuh akan menaikkannya. Biarkan dulu mekanisme itu berjalan tanpa perlu diintervensi dengan obat. Kelewat cepat memberi obat, berarti mengacaukan mekanisme otomatisasi tubuh melakukan keseimbangan tekanan darah (homeostasis). Bisa jadi, malah bisa anjlok akibatnya. Kejadian anjloknya tensi darah akibat kelewat cepat atau mungkin kelewat tinggi pemberian dosis obat darah tinggi, bukan peristiwa yang jarang. Acap oleh ulah pasien sendiri yang memutuskan minum obat begitu merasa tekanan darah yang diukurnya sendiri di rumah meningkat, bisa-bisa fatal akibatnya. Baca juga : Tak Semua Obat Medis Cocok Untuk Hipertensi Tekanan darah yang mendadak anjlok buruk akibatnya pada otak dan jantung, selain ginjal. Pasokan darah ke organ-organ tubuh penting itu mendadak berkurang. Kita tahu otak paling rentan terhadap kekurangan pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Kasus stroke berisiko terjadi kalau tensi darah mendadak anjlok. Stroke bisa terjadi lantaran tensi darah kelewat tinggi, bisa juga bila kelewat rendah.
08-07-2016 08:11
Biasanya, orang dapat bercinta beberapa lama, tapi bercinta sepanjang malam selalu mungkin. Yang Anda butuhkan adalah beberapa teknik sederhana yang harus diikuti oleh kedua pihak. Jika Anda mengikuti langkah-langkah prosedur dan mengerti apa yang harus dilakukan pada waktu tertentu, Anda dapat membuat malam Anda menyenangkan dan berkesan juga. Sebelum mulai membahas, sangat penting untuk memahami bahwa partisipasi 100% dan pengabdian penuh dari semua pihak, saling pengertian yang lebih baik, keinginan untuk bercinta penuh gairah dan kesiapan untuk mengambil inisiatif dalam permainan cinta adalah prasyarat. Ada situasi ketika salah satu pihak harus memimpin dan membiarkan pihak lainnya terbakar gairahnya – gagal untuk memahami hal ini akan menyebabkan lebih cepatnya kegiatan bergairah Anda berakhir. Juga harap berhati-hati untuk tidak makan makanan berat, karena mempengaruhi partisipasi aktif Anda dalam bercinta. Baca juga : Hal yang Diperlukan untuk Meningkatkan Libido Pria Foreplay, mengetahui titik puncak salah satu pasangan, memimpin bergantian, penggunaan posisi seks yang berbeda dan beberapa lagi adalah poin kunci yang harus dipelajari bahkan sebelum berpikir tentang seks sepanjang malam. Penting untuk memulai aktivitas seksual dengan foreplay yang lama dan sensual. Satu-satunya perbedaan dalam foreplay yang dilakukan selama hubungan seksual yang normal dan foreplay yang ditujukan untuk kegiatan seks sepanjang malam adalah bahwa foreplay ini harus dilakukan untuk jangka waktu lama dan harus dibagi dalam beberapa bagian. Bagian ini harus dilakukan dari waktu ke waktu. Foreplay adalah seni untuk mengekspresikan cinta dan undangan yang sempurna untuk kegiatan seks. Foreplay penting untuk merangsang pasangan Anda untuk bercinta. Mengetahui waktu puncak pasangan Anda dapat membantu dia memperlambat ketika dia mencapai ke tingkat yang ekstrim. Agar tidak ejakulasi sebelum waktunya, gunakan teknik “Melambat” dan / atau “Kombinasi”. – Melambat ketika momen yang sangat sensitif mendorong titik ejakulasi lebih jauh, memungkinkan kedua pihak untuk menikmati hubungan seksual untuk beberapa waktu lagi. – Teknik kombinasi digunakan ketika sulit untuk melambat, pada saat ini aktivitas membelai dihentikan oleh pihak yang lemah untuk beberapa waktu dan foreplay yang diperlama digunakan untuk memberikan aktivitas bercinta yang berkelanjutan, lalu kedua pihak dapat melanjutkan aktivitas mereka. Foreplay yang diperlama adalah merangsang pasangan Anda dan memungkinkan dia untuk terus bercinta dengan meraba. Teknik lain yang dapat membantu dalam memperlama ‘waktu ejakulasi’ adalah dengan menekan vena yang membawa semen (yang terletak tepat di bawah skrotum) dengan bantuan jari pasangan, ini pasti memungkinkan perlambatan ejakulasi. Salah satu keuntungan dari teknik ini adalah bahwa jika Anda mengikuti teknik ini selama beberapa hari, itu meningkatkan kinerja dan dapat menikmati lebih lama dan memegang kontrol atas inderanya. Baca juga : Makanan Lebaran yang Mengakibatkan Penyakit Kambuh Penggunaan posisi seks yang berbeda memiliki kepentingan sendiri dalam kegiatan hubungan seksual. Ada posisi seks yang berbeda yang memungkinkan kedua pihak memilih cara untuk menikmati waktu mereka. Beberapa posisi memungkinkan kedua pihak untuk bercinta dalam waktu yang lebih lama tanpa ejakulasi lebih awal. Kedua pihak dapat menggunakan posisi seks yang berbeda selama satu sesi hubungan seksual. Tidak pernah mungkin untuk menikmati seks sepanjang malam semua kecuali kedua pihak memimpin bergantian. Jika salah satu pihak memimpin, dia harus membantu pihak lainnya untuk mengendalikan gairah tanpa mencapai titik akhir lebih awal. Pada saat yang sama pihak yang memimpin harus memastikan bahwa apapun aktivitas selanjutnya, harus menenangkan pembakaran gairah kedua pihak dan harus membawa perlahan-lahan menuju pengalaman surgawi yang memungkinkan mereka untuk menikmati setiap momen selama hubungan intim . Bisa saja ada lebih dari satu hubungan lengkap selama aktivitas bercinta sepanjang malam, tapi kedua pihak jangan sampai membiarkan gairah memudar, yang dapat menyebabkan penurunan gairah dari pihak lainnya. Kombinasi foreplay, foreplay lanjutan dan posisi seks yang berbeda memungkinkan untuk menikmati seks selama sepanjang malam, jadi kedua pihak harus memiliki pemahaman yang tepat akan hal ini.
25-06-2018 12:56
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak tumbuhan. Bahkan tanaman Indonesia sering digunakan untuk jamu bagi produk Jepang. Penggunaan tanaman milik Negara lain untuk dijadikan produk tentu saja harus memiliki izin karena menjadi hak milik Indonesia. Indonesia sendiri juga tidak berbeda dengan Jepang yang memakai tanaman untuk obat herbal. Indonesia juga memakainya untuk obat herbal. Obat herbal sendiri adalah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau bisa juga berasal dari berbagai macam campuran ekstrak tumbuhan. Mulai dari akar, buah, biji batang bahkan bunga. Obat herbal dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah jenis obat herbal tradisional, obat herbal tradisional merupakan jenis obat herbal yang sudah terkenal sejak turun temurun, misalnya jamu. Sementara itu jenis yang kedua adalah obat herbal non-tradisional, obat herbal jenis ini adalah jenis yang belum pernah dikenal sebagai obat herbal turun temurun, namun memiliki potensi untuk menyembuhkan atau mengobati atau memiliki manfaat bagi tubuh. Hal misalnya ditemukan paa daun kelor. Saat ini juga sudah banyak bermunculan obat herbal yang dijual bebas dikarenakan semakin banyak orang juga yang memakainya sebagai alternatif dari obat biasa. Beberapa manfaat lain yang bisa didapat dari obat herbal adalah: Mengurangi resiko efek samping Seperti yang sudah diketahui banyak orang. Obat biasa meski dibuat dari tanaman juga akan tetapi mengandung bahan kimia, sehingga berpotensi menyebabkan berbagai efek samping. Sementara itu, obat herbal lebih minim resiko terkena efek sampingnya sehingga lebih banyak orang yang memilih obat herbal. Lebih hemat biaya Manfaat lainnya adalah karena harganya cenderung lebih murah dibandingkan dengan obat tradisional, maka otomatis jumlah pengeluaran oleh pasien juga lebih sedikit dibandingkan saat membeli obat tradisional. Tidak perlu menggunakan resep Obat herbal cenderung memiliki dosis ringan dan biasanya dipakai pada masa penyembuhan. Oleh karena itu pembeliannya tidak perlu menggunakan resep dari dokter, meskipun ada juga dokter herbal seperti yang ada di Korea Selatan. Itu tadi beberapa manfaat pemakaian obat herbal. Semoga bermanfaat bagi kita semua.