Waktu Posting : 23-05-2014 06:07 | Dibaca : 2610x
Gemuk, kurus, sehat, sakit, kuat, lemas, itu seluruhnya 'kerjaan'nya metabolisme. Bicara perihal metabolisme bermakna bicara perihal sistem pergantian dengan cara fisik serta kimiawi dalam jaringan ataupun sel badan untuk menjaga hidup serta perkembangan. Simpelnya, metabolisme bermakna merubah nutrisi dari makanan jadi tenaga, lewat rangkaian reaksi kimia dalam badan.
Lantaran adalah satu reaksi kimia, pastinya reaksi ini dapat berjalan cepat maupun lambat. Makin cepat sistem metabolisme berlangsung, maka makin banyak tenaga yang dihasilkan dari sistem pembakaran kalori badan. Sebaliknya, makin lambat sistem metabolisme, maka kalori yang dirubah menjadi tenaga lebih sedikit. Serta cepat-lambatnya sistem metabolisme ini mempengaruhi kecepatan naik-turunnya berat tubuh. Oleh karenanya, bila bisa mengatur metabolisme, pertanda Anda bisa mengatur berat tubuh.
Faktor Pengontrol Kecepatan Metabolisme
Usia
Anda yang berumur lebih dari tigapuluh tahun, barangkali heran, kenapa dengan
pola makan yang sama juga dengan waktu Anda berumur 20-an atau waktu remaja,
namun badan Anda jadi gampang gemuk? Jawabannya ialah : metabolisme. Kecepatan
metabolisme memanglah menyusut searah dengan pertambahan umur.
Jenis Kelamin
Wanita mempunyai metabolisme lebih rendah dari pada pria. Rata-rata pria
mempunyai pembagian tulang, organ, otot semakin besar di banding wanita. Tidak
heran bila metabolisme mereka juga semakin besar. Jadi, janganlah samakan porsi
makan Anda serta pasangan.
Baca juga : Mengenal Depresi dan Cara Mengobatinya
Komposisi Badan
Orang dengan berat tubuh normal yang mempunyai banyak otot mempunyai
metabolisme lebih tinggi dari pada orang gemuk yang banyak lemak.
Iklim
Orang yang hidup di daerah tropis mempunyai metabolisme 10% lebih rendah
dibanding orang yang hidup di daerah sub-tropis.
Gizi
Keadaan gizi jelek yang berkelanjutan kurangi metabolisme 10-20 %
Tidur
Saat tidur metabolisme 5% lebih rendah dibanding waktu bangun.
Demam
Karena panas bisa mempercepat satu reaksi kimia, oleh karenanya jika badan
demam maka kecepatan metabolisme bakal meningkat. Maksud dari meningkatnya
metabolisme ini satu diantaranya untuk mempercepat perbaikan beberapa sel yang
rusak, thus mempercepat sistem pengobatan.
Anda terasa diri kegemukan, serta hendak terus langsing di umur senja? Nah,
beberapa hal berikut ini bisa anda kerjakan. Langkahnya :
1. Miliki badan berotot
Yaa, tujuannya bukan hanya seperti binaraga sih, namun tentunya mesti olahraga.
Olahraga aerobik dengan intensitas tinggi dapat membakar kalori sepanjang
latihan serta 10 jam selanjutnya, sedang latihan beban bakal bikin pembakaran
kalori tetap berlangsung sepanjang 16 jam sesudah latihan! Serta makin banyak
otot yang terbentuk, makin banyak juga kalori yang terbakar. 1/2 kilogram otot
bikin badan membakar 50 kalori tiap-tiap harinya. Ini bermakna 3-4 kali semakin
banyak dari kalori yang terbakar untuk menjaga lemak. Latihan interval, yakni
melaksanakan sebagian macam latihan dengan cara bertukaran, bikin badan selalu
membakar kalori sampai 24 jam. Pikirkan!
Baca juga : Mengenal Obesitas Pada Anak
2. Hindari penurunan berat tubuh dengan cara drastis
Hati-hati, diet ketat bisa bikin metabolisme badan melambat sampai 30%,
lantaran badan seakan-akan tahu bahwasanya ia mesti menghemat tenaga lantaran
konsumsi makanannya yang juga hemat.
3. Makan dalam porsi kecil, namun kerap.
Setiap kali Anda makan, badan bakal membakar kalori untuk mengolah makanan,
hingga makan 5-6 kali dalam porsi kecil bakal bikin badan membakar 20 kalori
penambahan. Menurut American Dietetic Association, sesudah empat jam tak makan,
badan bakal memperlambat pembakaran kalori. Karena itu janganlah terlewat
sarapan. Janganlah tinggalkan juga protein seperti polong-polongan, daging,
serta olahan susu rendah lemak. Protein susah diolah, hingga badan memerlukan
semakin banyak tenaga untuk mengolahnya dibanding dengan memproses karbohidrat
serta lemak.
4. Cukup tidur serta jauhi stres.
Penelitian di Kampus Chicago mendapatkan, orang yang tidur kurang dari 4 jam
satu hari bakal menghasilkan terlampau banyak insulin yang bikin badan condong
menumpuk lemak. Lagipula, kurang tidur dapat menyebabkan rasa mengantuk di
siang hari. Mengakibatkan, makin sedikit kalori yang terbakar.
5. Makan asupan pendongkrak metabolisme.
Kafein yang terkandung dalam kopi, katekin yang terdapat dalam teh hijau, serta
capsaisin yang ada di dalam cabai, seperti yang tercatat dalam buku
Introduction Human Nutrition, bisa bikin badan membakar kalori semakin banyak
beberapa waktu sesudah dikonsumsi. Namun janganlah terlalu berlebih, lantaran dampaknya
tak memberi keuntungan. Optimal dua cangkir kopi tiada gula satu hari.
6. Suplemen
Umumnya, ada dua jenis suplemen macam ini, yakni yang memiliki kandungan herbal
yang mempunyai watak peningkat metabolisme, serta yang memiliki kandungan CLA
atau conjugated linoleic acid yang sebenarnya mempunyai tujuan menambah
pembentukan otot. Lantaran otot membutuhkan kalori semakin banyak, metabolisme
juga meningkat. Tetapi, untuk mengurangi berat tubuh, suplemen tadi cuma
bertabiat menolong. Anda terus mesti melindungi konsumsi makanan serta
olahraga.
14-07-2016 18:59
Sudah mencoba berbagai macam cara untuk menghilangkan komedo tapi nggak ada yang berhasil? Kalau gitu, cara yang satu ini bisa jadi alternatif barumu. Cuma pakai bahan-bahan yang ada di dapur, kamu bisa melenyapkan komedo di wajah. Baca juga : Saat Cuaca Panas, Ternyata Bukan Baju Hitam yang Harus Dihindari Salah satu bahan yang digunakan adalah odol atau pasta gigi. Hm, mungkin kedengarannya agak tak biasa, ya. Tapi seperti yang dilansir oleh theindianspot.com, kita bisa melenyapkan komedo dengan menggunakan odol sebagai salah satu bahannya. Selengkapnya, yuk ikuti infonya berikut ini. Bahan-Bahan pasta gigi (odol) garam atau baking soda air secukupnya es batu Baca juga : 7 Penyakit Akibat Ciuman Cara Membuat dan Mengaplikasikan 1. Campurkan pasta gigi dengan garam atau baking soda dengan perbandingan 2. Tambahkan sedikit air, aduk rata hingga menjadi pasta. 3. Basahi wajah yang sudah bersih. 4. Aplikasikan pasta ke permukaan kulit yang berkomedo. 5. Diamkan 5-10 menit
06-06-2014 15:18
Ingin gaya jadi tersiksa. Menurut beberapa pakar, beragam gaya berpakaian ini dapat lho buat penggunanya sengsara. Anda pasti tidak mau merasakannya. Karenanya, janganlah asal turut mode. Tetapkan gaya Anda sendiri yang bikin Anda nyaman seharian. * Celana ketat vs masalah pencernaan Baju ketat, umpamanya skinny jeans yang menghimpit area perut, dapat membuat persoalan, terlebih waktu si pemakai banyak makan. Selain itu baju yang menghimpit perut bisa menyebabkan berbaliknya asam lambung ke kerongkongan bawah serta terjadi rasa seperti terbakar. Menurut Dr. Kaufman, 37 % dari masalah reflux itu berlangsung pada golongan muda umur 20-30 tahunan. Baca juga : Hilangkan Lelah dan Stres Dengan Aroma Terapi Baju ketat, seperti korset, blus, atau ikat pinggang yang mengikat perut dapat juga menghadirkan dampak yang sama. Bila Anda menghadiri acara makan malam serta berdandan rapi dengan memakai korset dibalik gaun malam, disarankan untuk makan sedikit saja. Juga Sedikit saja mengambil menu berlemak untuk kurangi resiko refluks. Atau longgarkan baju yang menghimpit perut, sesudah makan. * Korset vs nyeri saraf Baju dalam untuk “menyulap” wujud badan jadi indah ini dirancang untuk menutupi perut yang kendur serta gendut, dan paha yang tidak ramping lagi. Baju yang ketat mengikat area perut bawah serta paha atas ini bisa mengakibatkan meralgia paresthetica. Ini ialah iritasi saraf dibagian depan serta luar area paha. Ciri-ciri iritasi ini diantaranya nyeri, rasa seperti terbakar, sensasi seperti kesemutan, serta benar-benar peka pada sentuhan di area paha. * Dasi ketat vs aliran Suatu studi yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke Research and Treatment, pada 2011 mendapatkan bahwasanya pemakaian dasi dengan cara ketat bisa mengakibatkan pergantian reaksivitas pada serebrovaskular. Hal semacam ini terkait dengan kekuatan arteri di otak untuk melebar, serta mungkin semacam pemberi tanda stroke. Baca juga : Tips Agar Anak Mau Menyantap Beragam Makanan Sehat Beberapa penulis laporan studi itu menyampaikan teori bahwasanya pergantian reaksivitas tersebut tak cukup untuk merubah resiko stroke pada orang dewasa yang sehat, namun dapat jadi aspek resiko yang perlu diwaspadai pada orang dewasa yang telah mempunyai aspek-faktor resiko stroke yang lain. * Kain vs reaksi alergi Sebagian tipe bahan baju dapat mengakibatkan iritasi serta reaksi alergi. Wool umpamanya, dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang spesifik, berbentuk dermatitis kontak. Dermatitis kontak ditandai munculnya ruam yang gatal, juga dapat nampak tonjolan serta jadi kritis. Orang yang mempunyai masalah alergi, kulitnya peka atau sempat terkena eksim, berisiko tinggi alami iritasi oleh bahan ini. * Bahan sintetis vs infeksi Pewarna baju dari zat kimia seringkali menyebabkan alergi berbentuk ruam di kulit. Warna biru serta jingga yang paling kerap menyebabkan alergi. Bahan elastis pada kaus kaki, celana dalam, serta bra dapat juga mengakibatkan ruam serta gatal-gatal. Bila Anda alami reaksi tersebut, disarankan senantiasa membersihkan baju baru sebelum saat mengenakannya. Bahan sintetis seperti nilon serta lycra dapat juga mengakibatkan persoalan. Ke-2 materi ini bikin keadaan terus lembab serta panas, hingga jamur pemicu infeksi gampang berkembang biak.
25-04-2014 03:15
Terlalu Dini Minum Obat Medis Hipertensi Bisa Picu Stroke - Seakan sudah dilumrahkan awam kalau setiap tekanan darah atas atau sistolik di atas 120 dan tekanan bawah distolik di atas 80 serta merta dianggap sudah darah tinggi (hipertensi). Tak soal kapan diukur, bagaimana mengukurnya, dan dalam kondisi apa orang diukur. Kita tahu tekanan darah berfluktuasi dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam. Emosi, kondisi bergiat, efek hormonal dan faktor stres ikut mempengaruhi tekanan darah. Vonis bahwa seseorang hipertensi tidak dihasilkan oleh keputusan selewat sambil lalu. Sekali seseorang divonis hipertensi, mungkin harus berurusan dengan terus minum obat. Sikap seperti itu tidaklah bijak. Karena bila keputusan itu ternyata tidak tepat, orang merugi karena harus minum obat untuk sesuatu yang belum perlu. Baca juga : Obat Hipertensi dari Jus Buah-buahan Sejatinya, tekanan darah diukur pada saat baru bangun tidur pagi hari. Belum melakukan apa-apa, misal belum mengomel pada pembantu, belum merasa jengkel, dan belum juga bergiat fisik, di saat itulah tekanan darah langsung diukur. Tekanan darah saat itu mencerminkan kondisi semurninya tekanan darah. Tentu akan menjadi berbeda hasilnya bila diukur sudah melakukan aktivitas. Seseorang baru dipastikan hipertensi bila diukur tiga kali berturut-turut selang waktu beberapa hari dengan alat yang sama memberikan hasil yang sama-sama lebih tinggi dari normal. Hanya dari pemeriksaan tensi satu kali saja, dan hanya karena melihat lebih tinggi dari 120/80 mmHg, lalu langsung memastikan kalau itu hipertensi, bisa jadi belum tentu diagnosis yang betul. Optimalnya tekanan darah itu kurang atau sama dengan 120/80 mmHg. Menurut WHO International Society of Hypertension, tensi 130/85 mmHg masih tergolong normal dan 139/89 mmHg tergolong normal atas (high normal). Seseorang baru dikategorikan hipertensi (ringan) setelah tensinya 140/90 mmHg. Tentu dengan catatan, pengukuran dilakukan dengan kondisi seperti sudah disebut di atas dan alat tensimeternya sudah ditera normal. Baca juga : Tips Hidup Sehat Bersama Darah Tinggi Jadi kalau kondisi pengukuran tidak menghasilkan nilai tensi yang sesungguhnya dan tensinya belum berkategori hipertensi, tak bijak kalau terlalu cepat langsung diintervensi dengan obat. Mengapa? Bila tensi ternyata bukan yang sesungguhnya langsung diberi obat, bisa jadi tensi darah malah jadi anjlok. Kita tahu, tubuh punya mekanisme otoregulasi tekanan darah. Waspadai bila tak ada riwayat darah tidak pernah tinggi mendadak jadi tinggi. Perlu lebih kritis untuk bertanya ulang kalau dokter masih memberi resep, apa obat memang sudah diperlukan. Bila suatu saat tensi meninggi, ada sistem tubuh yang mengatur untuk menurunkannya. Sebaliknya, kalau tensi menurun, tubuh akan menaikkannya. Biarkan dulu mekanisme itu berjalan tanpa perlu diintervensi dengan obat. Kelewat cepat memberi obat, berarti mengacaukan mekanisme otomatisasi tubuh melakukan keseimbangan tekanan darah (homeostasis). Bisa jadi, malah bisa anjlok akibatnya. Kejadian anjloknya tensi darah akibat kelewat cepat atau mungkin kelewat tinggi pemberian dosis obat darah tinggi, bukan peristiwa yang jarang. Acap oleh ulah pasien sendiri yang memutuskan minum obat begitu merasa tekanan darah yang diukurnya sendiri di rumah meningkat, bisa-bisa fatal akibatnya. Baca juga : Tak Semua Obat Medis Cocok Untuk Hipertensi Tekanan darah yang mendadak anjlok buruk akibatnya pada otak dan jantung, selain ginjal. Pasokan darah ke organ-organ tubuh penting itu mendadak berkurang. Kita tahu otak paling rentan terhadap kekurangan pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Kasus stroke berisiko terjadi kalau tensi darah mendadak anjlok. Stroke bisa terjadi lantaran tensi darah kelewat tinggi, bisa juga bila kelewat rendah.