Ada berbagai jenis kawat gigi yang bisa dipilih berdasarkan berdasarkan bahan maupun metode pemakaiannya. Dengan mengenal jenisnya, pasien bisa lebih mudah memilih kawat gigi sesuai kebutuhan, baik untuk kebutuhan estetika maupun untuk menjaga kesehatan rongga mulut.
Behel atau kawat gigi merupakan salah satu alat untuk mengatasi kelainan susunan gigi yang menimbulkan keluhan. Kelainan susunan gigi yang dimaksud di antaranya adalah gigi tonggos, gingsul, renggang , dan rahang bawah maju.
Selain menimbulkan masalah penampilan, kelainan susunan gigi tersebut juga dapat mengganggu fungsi bicara, mengunyah, serta meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi.
Kelainan susunan gigi bisa diatasi dengan pemakaian kawat gigi. Pemilihan jenis kawat gigi akan disesuaikan dengan kelainan susunan gigi, pertimbangan estetika, serta biaya.
Mengenal Jenis-Jenis Kawat Gigi
Berikut ini adalah berbagai jenis dari kawat gigi yang umum digunakan untuk mengatasi kelainan susunan gigi :
1. Kawat gigi konvensional
Kawat gigi konvensKawat gigi jenis ini terbuat dari logam stainless steel yang ditempelkan pada bagian depan gigi menggunakan semen khusus.
Logam (bracket) yang ada pada masing-masing gigi akan dihubungkan dengan karet elastis (elastic band) dan kawat khusus (wire) untuk memberikan tekanan pada gigi. Ini dilakukan agar gigi dapat bergeser perlahan ke posisi yang diinginkan.
Selain terbuat dari logam, bracket gigi konvensional juga ada yang berbahan dasar keramik. Kawat gigi jenis ini memiliki tampilan yang lebih menarik karena warnanya mirip dengan warna gigi, sehingga tidak begitu terlihat jika dibandingkan dengan bracket dari bahan logam.
Efektivitas bahan keramik sama baiknya dengan bahan logam dalam merapikan gigi. Namun, kawat gigi bahan keramik tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh penderita deep bite, yaitu kelainan susunan gigi yang membuat gigi bagian atas menutupi gigi bawah secara berlebihan saat menggigit.
2. Kawat gigi self ligating
Kawat gigi self ligating tidak menggunakan karet elastis, melainkan menggunakan klip kecil khusus pada masing-masing bracket. Jenis kawat gigi ini lebih tahan lama daripada kawat gigi konvensional. Selain itu, pemakainya juga tidak perlu sering kontrol ke dokter gigi.
3. Kawat gigi lingual
Lingual braces atau kawat gigi lingual sebenarnya memiliki kesamaan dengan kawat gigi konvensional. Hal yang membedakannya adalah letak bracket kawat gigi lingual yang berada di sisi dalam gigi, sehingga kawat gigi tidak terlihat dari luar.
Jenis kawat gigi ini umumnya dipilih oleh pasien yang tidak ingin terlihat jelas menggunakan kawat gigi. Meski demikian, pemasangan jenis kawat gigi ini bisa menimbulkan efek samping kesulitan bicara. Selain itu, kawat gigi jenis ini berisiko mengganggu kebersihan lidah dan menyebabkan nyeri saat mengunyah.
Perawatan Kelainan Susunan Gigi Selain dengan Kawat Gigi
Selain menggunakan kawat gigi, berikut ini adalah alat lain yang bisa digunakan untuk memperbaiki kelainan susunan gigi:
Clear aligner merupakan alat yang saat ini mulai populer digunakan untuk mengatasi kelainan susunan gigi ringan. Tidak seperti kawat gigi yang bersifat semi permanen, clear aligner bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien.
Clear aligner perlu dipasang selama 22 jam setiap hari dan bisa dilepas pada saat makan, minum, atau ketika menyikat gigi. Hal ini membuat pengguna clear aligner lebih mudah dalam menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi.
Clear aligner merupakan alat transparan yang melapisi seluruh gigi, sehingga tidak begitu terlihat. Hal ini membuat clear aligner lebih unggul secara estetika. Selain itu, clear aligner juga lebih baik untuk kesehatan gusi dan jaringan di sekitar gigi.
Clear aligner memang memiliki lebih banyak kelebihan daripada kawat gigi, tetapi alat ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperbaiki susunan gigi.
Jenis alat lainnya untuk mengatasi gangguan susunan gigi adalah headgear. Namun, alat ini lebih difungsikan untuk memperbaiki posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak sejajar, terutama pada anak-anak.
Alat ini memiliki bagian-bagian yang dipasang di luar rongga mulut, yaitu leher dan kepala. Agar efektif, headgear harus digunakan selama 12–14 jam per hari atau bahkan lebih.
Jika Anda berencana memakai kawat gigi, konsultasikan dengan dokter gigi mengenai jenis kawat gigi yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Pemasangan kawat gigi sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi. Salah satu klinik perawatan gigi yaitu Klinik GiO menawarkan berbagai jenis kawat gigi Jogja yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pasien.
Klinik GiO didukung oleh dokter spesialis kawat gigi Jogja yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus ortodontik. Dengan keahliannya, setiap pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan hasil yang optimal.
Selain dilengkapi dengan teknologi ortodontik modern, harga kawat gigi yang ditawarkan juga terjangkau. Untuk mendukung proses perawatan lebih efektif dan efisien, tmenggunakan alat-alat canggih agar membantu dalam diagnosa dan perawatan yang lebih akurat.
Setiap pasien di Klinik gigi GiO ( klinik kawat gigi Jogja) mendapatkan pelayanan yang personal dan profesional. Rencana perawatan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu pasien, sehingga hasilnya lebih efektif dan memuaskan.
Putussibau, sebagai ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki tantangan dan ...
Baca selengkapnya
Keguguran merupakan peristiwa yang umum terjadi pada wanita hamil. Kehamilan dianggap mengalami keguguran ...
Baca selengkapnya
Mendengar kata kuret, biasanya para wanita akan merasa ngeri. Apa sebenarnya kuret? Mengapa perlu ...
Baca selengkapnya
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat berperan sebagai
pusat pengembangan profesi farmas. Dengan ...
Baca selengkapnya
Pemasaran telah mengalami evolusi yang signifikan sejak ditemukannya berbagai teknologi dan ...
Baca selengkapnya
Persatuan
Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) adalah organisasi profesional yang berperan
penting dalam ...
Baca selengkapnya